Beranda | Artikel
Untuk Apa Kita Berpuasa?
Kamis, 24 Mei 2018

Bersama Pemateri :
Mutiara Sahur

Untuk Apa Kita Berpuasa merupakan untaian mutiara sahur dan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh: Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Kajian ini disampaikan pada 1 Ramadhan 1439 H / 17 Mei 2018 M.

Download kajian sebelumnya: Perkara Yang Harus Diperhatikan Saat Puasa

Ceramah Agama Islam Tentang Untuk Apa Kita Berpuasa

Bulan ramadhan adalah bulan yang sangat agung. Kesempatan emas bagi kita untuk mendapatkan rahmat yaitu pemerdekaan dari api neraka. Dan itu adalah cita-cita seorang mukmin. Cita-cita yang sangat tinggi, melebihi cita-cita orang yang hanya mengejar dunia. Maka dibulan ramadhan ini Allah memberikan kesempatan yang banyak. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ ﴿١٨٣﴾

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS. Al-Baqoroh[2]: 183)

Allah subhanahu wa ta’ala mensyariatkan bulan ramadhan ini adalah agar kita bertakwa. Maka hasil yang diinginkan dari puasa yang kita laksanakan selama bulan ramadhan adalah menghasilkan ketakwaan. Jika ternyata puasa yang kita laksanakan tidak menghasilkan ketakwaan, berarti itu menunjukkan bahwa puasa kita belum diterima oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

Untuk apa kita berpuasa?

Allah subhanahu wa ta’ala mensyariatkan puasa ini adalah sesuatu yang sangat luar biasa. Ada seorang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah meminta wasiat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam dan meminta suatu amalan yang bisa dia amalkan. Maka kata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam, “hendaklah kamu berpuasa, karena puasa itu tidak ada bandingannya”.

Dengan puasa, seseorang jauh dari pada maksiat. Tidak ada keinginan untuk berbuat maksiat. Atau kalaupun ada sangatlah kecil sekali. Orang yang sedang puasa, memiliki keinginan berbuat ketaatan yang sangat kuat. Allah meberikan kelembutan hati kepada orang yang sedang puasa. Maka dari itulah jangan kita angga puasa ini adalah suatu beban untuk hidup kita. Jangan kita menganggap bahwa puasa adalah sesuatu yang memberatkan. Ini adalah kesempatan dimana Allah ingin mendidik kita agar kita menjadi orang-orang yang bertakwa. Kedua, Allah ingin gugurkan dosa-dosa kita. Ketiga adalah sebagai pendidikan keimanan kita.

Allah mendidik kesabaran kita.

Ketika kita sedang puasa, terdapat tiga macam kesabaran pada puasa tersebut. Pertama sabar untuk mentaati Allah subhanahu wa ta’ala. Kedua sabar untuk meninggalkan kemaksiatan dan Yang ketiga adalah sabar dalam menghadapi musibah berupa lapar dan haus.

Tiga macam kesabaran ini ternyata ada didalam puasa. Maka Allah ingin mendidik kita agar kita memiliki kesabaran. Karena hakikat dari sabar adalah tanpa batas. Inilah puasa. Kesempatan emas bagi kita untuk mendapat dan mendulang pahala yang besar.

Allah subhanahu wa ta’ala tidak menginginkan kesulitan untuk kita. Allah tidak jadikan puasa selama 24 jam sebagaimana umat-umat sebelum kita. Hany dimulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari.

Orang yang memandang bulan ramadhan sebagai kesempatan emas untuk memperbaiki diri, mendapatkan ampunan, mendapatkan rahmat Allah, mendapatkan pahala yang besar dan sebagai kesempatan untuk memerdekakan dirinya dari siksa api neraka, maka insyaAllah Allah akan mudahkan ramadhan untuk dia. Sehingga ketika dia menjalani puasa ini, dia menjalaninya dengan suka cita. Dia merasa senang karena meskipun lapar, laparnya itu menggugurkan dosa-dosanya. Terlebih, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bahwa puasa adalah perisai yang bisa memperisai seorang hamba dari Api neraka.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengabarkan bahwa puasa ini berbeda dengan amalan yang lain. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ، فَإِنَّهُ لِيْ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ

‘Semua amal perbuatan anak Adam untuk dirinya kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku-lah yang akan membalasnya.’” (Muttafaq ‘alaih)

Pada hadits ini Allah membedakan ibadah puasa dengan ibadah-ibadah yang lain. Hal ini dikarenakan ketika seseorang tidak mau makan dan minum meskipun dia sendiri dan tidak ada yang melihat, maka itu menunjukkan nilai keikhlasan dan kejujuran. Seorang yang berpuasa betul-betul jujur karena mereka tahu Allah melihatnya.

Maka dari itu pandanglah ramadhan sebagai kesempatan yang luar biasa untuk mendulang pahala, mendapatkan ampunan Allah subhanahu wa ta’ala, terlebih agar kita dimerdekakan dari api neraka.

Simak Penjelasan Lengkapnya dan Download mp3 Ceramah Agama Islam Tentang Untuk Apa Kita Berpuasa


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/31223-untuk-apa-kita-berpuasa/